Banyak remaja yang sudah ingin bisa mencari uang sendiri, meski masih sekolah. hanya sebagai contoh adalah saya :
saya memanfaatkan menjadi tukang pulsa yang saya jual di kampus Universitas Gunadarma untuk kalangan teman-teman saya dan juga teman-teman kantor saya,, dan juga saya memanfaatkan menjadi tukang foto copyan, jika ada dosen yang menyuruh salah satu mahasiswanya untuk memfoto copi kan modul atau tugas-tugas yang akan di berikan,, saya adalah murid pertama yang selalu mengacungkan tangan ke atas untuk memenuhi tugas saya,,,, tujuan saya membuat seperti itu adalah untuk meringankan beban orang tua khususnya membantu dalam masalah uang saku,, di sini saya tidak membuat rugi teman-teman saya dari penjualan pulsa jika 10.000 maka saya akan jual 11.000 dan seterusnya,, dengan untung 1000 saya bsa mendapatkan pelanggan di kampus dan di tempat kerja saya,,, untuk foto copyan saya hanya untung 50 rupiah/lembar jika itu bolak-balik, dan jika tidak saya hanya untung 1000-2000 rupiah /banyaknya foto copyan.
hanya sebagai contoh kalau memang kamu termasuk diantaranya, adalah
1. Pastikan usaha kamu itu tidak mengganggu proses belajar mengajar. So, carilah usaha yg bisa dilakukan sambil sekolah. Contohnya nih jualan aksesoris, tas, baju ke temen2, dll
2. Jika kamu mencari uang dengan jalan bekerja dengan orang lain atau perusahaan lain, usahakan si pemilik usaha mengerti kalo kamu masih sekolah, dan butuh banyak waktu untuk belajar.
3. Jika kamu ingin punya sebuah usaha milik sendiri, dalam artian ada tempat, pegawai, dll, coba buka usaha itu di rumah. Tujuannya, supaya keluarga kamu bisa memantau saat kamu lagi sekolah. Atau, kalau enggak bisa, cari orang yg betul-betul kamu percayai untuk ngejalaninnya. Atau, alternatif laennya, kamu join sama temen atau keluarga di usaha tsb. So, sementara kamu sekolah, rekan usaha kamu itu bisa ngawasinya.
4. Meski kamu sudah bisa cari duit sendiri, jangan sampai sekolah ditinggalkan. So, sekolah tetep jadi prioritas.
kesimpulannya adalah
buat apa kita harus malu jika kita ada niat baik didalamnya,, yang penting masih dalam keadaan halal
Kamis, 31 Maret 2011
MEMANFAATKAN SELA SELA DI LUAR JAM KULIAH
Waktu kuliah itu berbeda dengan waktu ketika sekolah SMA dimana waktu sekolah sudah ditetapkan atau sudah ditentukannya waktu mulai dan berakhirnya pelajaran, berbeda dengan waktu kuliah dimana para dosen yang menentukan waktu kapan belajar mengajar berlangsung sehingga para mahasiswa bisa belajar untuk mandiri
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu atau menghafal.
5. Memanfaatkan internet lounge yang telah di sediakan oleh pihak kampus
6. Bercanda dengan teman sebagai tujuan menghilangkan penat.
Ketika waktu kosong sebelum jam kuliah dimulai, beberapa hal yang dapat diisi dengan aktivitas yang bermanfaat seperti:
1. Menjalankan kewajiban seperti ibadah shalat
2. Mengerjakan tugas tugas kuliah di waktu luang
3. Mencari informasi informasi yang penting untuk memperdalam pelajaran yang diberikan oleh dosen
4. memperdalam ilmu atau menghafal.
5. Memanfaatkan internet lounge yang telah di sediakan oleh pihak kampus
6. Bercanda dengan teman sebagai tujuan menghilangkan penat.
SEANDAINYA SAYA MENJADI PEMIMPIN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI
Sebagai seorang pemimpin, bagaimana kita mampu menjadi sosok yang ditaati bawahan,
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
Lebih lanjut tentang: Menjadi pemimpin / manager yang baik untuk perusahaan
Seorang pemimpin menciptakan kesempatan untuk belajar - dari dia dan dari diri sendiri. Saya tidak percaya seorang pemimpin tahu segala sesuatu. Ia juga harus belajar dari bawahan mereka, sama seperti bawahan belajar dari pemimpin. Dengan hal itu pemimpin juga bisa memahami bawahan, dan sebaliknya.
2. Pemimpin membawa fokus bawahan dan organisasi.
Pemimpin sangat menyadari strategi dan arah organisasi. Dia melihat gambaran besar dan mampu fokus terhadap tugas yang ada.
3. Pemimpin mampu bekerja dengan dan orang-orang berpengaruh.
Seorang pemimpin adalah influencer, tidak diktator . Harus punya koneksi ke seluruh organisasi dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif di seluruh organisasi dan seterusnya.
4.Pemimpin membawa perubahan dan menangani eksternalitas.
Seorang pemimpin yang baik itu sendiri adalah agen perubahan yang sangat baik dan sangat mudah beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengambil perubahan langkah yang baik dan mampu berasimilasi dengan sempurna ke dalam alur kerja.
Singkatnya, pemimpin yang baik adalah manusiawi dan karismatik dengan cara mereka sendiri, sehingga membuat orang ingin dipimpin oleh anda. Semua orang akan memiliki gaya pribadi mereka sendiri.
Lebih lanjut tentang: Menjadi pemimpin / manager yang baik untuk perusahaan
DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI MODERN
DESAIN DAN STRUKTUR
ORGANISASI FORMAL
Organisasi formal dapat diibaratkan sebagai sebuah “kendaraan” untuk mencapai tempat tujuan secar bersama. Organisasi formal adalah sistem kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Desain Struktural Organisasi Formal
Untuk membantu membantu pencapaian tujuan organisasi dengan efektif. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran supaya tahu bagaimana menjalankan organisasi untuk mencapainya. Tujuan organisasi ini akan menentukan struktur organisasi, yaitu dengan menentukan seluruh pekerjaan, hubungan antara tugas, batas wewenang dan tanggung jawab untuk menjalankan masing-masing tugas tersebut. Jadi, struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antara fungsi-fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.
Sturuktur organisasi formal mempunyai dua muka; pertama, model struktur, dimana kita dapat mempergunakan prinsip-prinsip teori organisasi, dan kedua, dimensi-dimensi dasar struktur yang akan menentukan kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan yang harus dilakukan dan tingkat spesialisasi yang dapat diberikan. Variabel-variabel kunci yang menentukan desain struktural organisasi, yaitu 1) strategi oragnisasi, 2) lingkungan yang melingkupinya, 3) teknologi yang digunakan, dan 4) orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Strategi dan Struktur
Pertama kali dijelaskan oleh Chandler dalam studinya pada beberapa perusahaan besar di Amerika. Setiap perusahaan yang diteliti Chandler pada mulanya mempunyai struktur yang disentralisasikan, dimana tipe struktur ini cocok untuk lini produk yang terbatas. Karena perkembangan penduduk, pendapatan nasional, dan tingkat inovasi teknologi, bagaimanapun juga perusahaan-perusahaan tersebut memperkembangan berbagai produk baru, memasukai pasar-pasar baru dan menaikkan keluaran. Dalam pemilihan suatu strategi dan sturktur untuk mengeimplementasikannya para manajer harus mempertimbangankan pangaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi.
Lingkungan Eksternal dan Struktur
Tipe-tipe lingkungan sebagai berikut:
1. Lingkungan stabil, yaitu lingkungan dengan sedikit atau tanpa perubahan yang tidak diperkirakan atau tiba-tiba.
2. Lingkungan berubah (changing environment), yaitu lingkungan dimana inovasi mungkin terjadi dala setiap atau semua bidang yang telah disebut di atas produk, pasar, hukum, atau teknologi.
3. Lingkungan bergejolak (turbulent environment). Bila para pesaing melempar produk baru dan tak terduga ke pasaran, hukum sering diganti, kemajuan teknologi merubah secar desain produk dan metode-metode produksi, organisasi ada dalam lingkungan bergejolak.
Burn dan Stalter mengemukakan bahwa sistem mekanistik adalah paling sesuai untuk lingkungan stabil, sedangkan sistem organik paling sesuia untuk lingkungan bergejolak. Sistem mekanistik berarti bahwa kegiatan-kegiatan organisasi diperinci menjadi tugas-tugas yang terpisah dan terspesialisasi. Dalam sistem organik, individu-individu lebih cenderung bekerja dalam suatu kelompok dari pada bekerja sendiri. Organisasi-organisasi berprestasi tinggi dalam kedua tipe lingkungan mempunyai derajat integrasi lebi tinggi dari pada organisasi-organisasi berprestasi rendah.
Teknologi dan Struktur
Menurut Woodward, ada sejumlah hubungan antara proses teknologi dan struktur organisasi, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Semakin kompleks teknologi semakin besar jumlah manajer dan tingkatan manajemen.
2. Rentang manajemen para manajer lini pertama meningkat dari produksi unit ke massa dan kemudian turun dari produksi massa ke proses.
3. Semakin tinggi kompleksitas teknologi perusahaan, semakin besar jumlah staf administrasi dan klerikal.
Arti penemuan ini adalah bahwa untuk setiap tipe teknologi ada aspek-aspek struktur organisasional spesifik yang berkaitan dengan pelaksanaan kerja yang lebih berhasil.
Orang dan Struktur
Manajer dan Struktur. Manajerial merupakan faktor penting dalam penentuan strategi organisasi. Struktur organisasi juga dipengaruhi secara langsung oleh preferensi pribadi manajer terhadap berbagai tipe organisasi tertentu, terhadap cara-cara berhubungan dengan para bawahan.
Karyawan dan Struktur. Individu-individu dengan tingkat pendidikan rendah yang melaksanakan pekerjaan-pekerjaan repetitif dan membosankan mungkin lebih baik dikelola dengan struktur yang lebih mekanistik.
Proses Desain Organisasi
Dalam teori, proses desain organisasi dapat dimulai dari bawah ke atas (bottom up) atau dari atas ke bawah (top down). Dengan prosedur atas bawah. Tujuan-tujuan organisasional umum diterjemahkan menjadi tujuan-tujuan khusus sebagai sarana pencapaian hasil akhir yang diinginkan. Meskipun secara teoritis dapat dijelaskan secara terpisah, kedua prosedur tersebut dalam kenyataannya saling tergantung. Tujuan-tujuan umum harus ditetapkan bahkan sebelum proses dasar ditentukan dan teknologi inti dipilih.
Pendekatan Kontigensi dan Desain Organisasi
Menurut pendekatan kontigensi (contigency approach), tugas manajer dalam desain organisasi adalah menetapkan suatu “ kesesuaian “ efektif antara struktur organisasi dan variabel-variabel tersebut.
Model-Model Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan perwujudan yang menunjukkan hubungan di antara funsi-fungsi dalam suatu organisasi serta wewenang dan tanggung jawab setiap anggota organisasi yang menjalankan masing-masing tugasnya. Organisasi dalam kenyataannya tidak berjalan persis seperti yang dierancang sebelumnya yang tentu saja baik “diatas kertas”. Hal ini juga merupakan suatu pendahuluan dari suatu kenyataan yang lebih buruk. Struktur dalam kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi teknologi dan lingkungan dapat berjalan baik di atas kertas, bila tidak dalam praktek, mungkin karena orang-orang menciptakan suatu pekerjaan-pekerjaan sendiri yang tidak sejalan dengan rancangan struktur dengan rancangan struktur yang ada. Jadi jelas, tujuan para manajer adalah menciptakan suatu struktur yang memenuhi baik “tuntutan” lingkungan maupun membuatnya sesuia dengan kemampuan.
Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan manusiawi, secara eksplisit mengakui bahwa orang tidaklah selalu bertindak persis segaris dengan posisi-posisi dan hubungan-hubungan menurut struktur formalnya.
Pertama, yang paling penting model hubungan manusiawi “mempersilahkan” para manjer untuk mempergunakan kemampuan kepemimpinannya.
Kedua, pendekatan hubungan manusiawi menyarankan manajer memafaatkan organisasi dalam departemennya yang menunjukkan bahwa ia memberikan tanggapan kooperatif dan bukannya malah menentang.
Ketiga, pendekatan hubungan manusiawi ditunjukkan dengan sejumlah teknik atau program yang biasanya di bawah yurisdiksi atau wewenang departemen personalia.
Secara ringkas, inti konsep hubungan manusiawi tidak berubah langsung dengan struktur organisasi. Teori-teori hubungan manusiawi terutama lebih dimaksudkan sebagai usaha penyediaan sejumlah teknik dan kemanisme bagi para manajer, yang akan membantu mereka dan para bawahannya untuk menyesuaikan diri dengan batasan-batasan struktur yang ada dari pada hanya sekedar menyediakan prinsip-prinsip untuk mengarahkan perancangan struktur itu sendiri.
Model Sumber Daya Manusia
Implikasi model sumber daya manusia pada struktur organisasi, walaupun abstrak adalah jelas. Model ini berpendapat bahwa apada hakekatnya manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari pengarahan dan pengendalian diri lebih kreatif dari pada pekerjaan mereka sekarang, dan bahwa tugas manajer adalah menciptakan suatu lingkungan dimana mereka dapat menigkatkan sumbangan kapasitasnya pada organisasi. Hal ini mengharuskan anggota-anggota organisasi mempunyai (1) suatu tujuan tingkat operasional yang telah disetujui bersama, (2) jalur untuk memperoleh sumber informasi vertikal dan horizontal yang relavan, dan (3) kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap informasi denga keputusan dan perilaku yang mengarahkan pencapaian tujuan dengan efesien. Tujuan organisasi model sumber daya manusia ditetapkan bersama oleh manajer dan bawahannya atau paling tidak bawahan dilibatkan.
Dimensi-Dimensi Dasar Struktur Organisasi
Pembagian Kerja
Desain organisasi secara esensial menyangkut penyusunan suatu organisasi (perusahan) untuk mencapai efektivitas optimum. Oleh karena itu, para anggota organisasi dihadapkan pada dua perhatian pokok: (1) pembagian kerja yang dilaksanakan, dan (2) penentuan basis yang tepat untuk pengelompokan kegiatan-kegiatan agar menghasilkan satuan-satuan kerja yang efisien dan menguntungkan bagi organisasi secara keseluruhan.
Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa pembagian kerja akan mempengaruhi tingakat prestasi organisasi melalui minimisasi ketergantungan apada individu-individu tertentu atau ketrampilan-ketrampilan khusus, dan gerakan-gerakan atau perpindahan yang percuma komponen-komponen pekerjaan besar.
Berbagai Fungsi yang Melekat pada Struktur Organisasi
Kegiatan-kegiatan dan hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:
Wewenang, arti wewenang (authority) adalah hak melakukan suatu atau memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu. Wenang merupakan kunci jabatan manajerial.
Kekuasaan, arti kekuasaan (power) sering dicampur adukkan dengan wewenang. Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya berbeda.
Tanggung jawab, arti tanggung jawab (responsibility) adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas atau fungsi organisasi.
Akuntabilitasi. tidakseperti tanggung jawab, akuntabilitasi (accountability) adalah faktor di luar individu dan perasaan pribadinya.
Hubungan lini dan staf. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa yang disebut hubungan lini dan staf. Keduanya ini merupakan pendekatan yang berbeda untuk menentukan deskripsi wewenang dalam organisasi.
Rentang kendali. Rentang kendali atau pengawasan (span of control) adalah berapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer atau atasan.
Struktur flat dan tall. Dalam analisis organisasi, istilah flat (datar) dan tall (tinggi) digunakan untuk menggambarkan pola menyeluruh rentang kendali dan tingkatan manajemen.
Sentaralisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau di limpahkan meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi. Sebaliknya dalam organisasi di mana wewenang dipegang atau dipusatkan pada seseorang atau beberapa orang, kondisi sentralisasi wewenang tampak.
Rantau wewenang skalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan dikelompokkan atas dasar fungsi, produk,wilayah dan sebagainya, dan karena adanya saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan.
Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainnya (implisit dalam rantai skalar) adalah “satu orang,satu atasan”. Ini berarti bahwa seorang bawahan hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal.
Departementasi
Departementasi atau departementalisasi bersangkutan dengan proses penetuan cara pengelompokan kegiatan-kegiatan organisasi. Departementasi mencerminkan organisasi horizontal pada setiap tingkatan hirarki, dan berhubungan erat dengan prinsip spesialisasi klasik. Departementasi yang lebih khusus,secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Waktu dapat dibagi menjadi shift pertama, shift kedua, dan shift ketiga.
2. Pelayanan (service) yang mungkin mencerminakan kelas pertama, kelas kedua, dan kelas turis dalam suatu kapal pesiar.
3. Langganan dapat terdiri dari departemen penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer dan konsumen akhir.
4. Peralatan dapat diperinci, misal di dalam kelompok produksi, menjadi departemen pemotongan, perkaitan dan pembungkusan.
5. Urutan angka (alpha numerical) dapat digunakan dalam pelayanan telephone dimana nomor 0000-5000 ditempatkan dalam satu departemen dan nomor-nomor 5001-9999 dalam departemen lain.
Desain Struktural Modern
Organisasi Proyek
Oraganisasi-organisasi proyek semakin banyak digunakan dalam industri-industri dengan teknologi tinggi ynag memerlukan perhatian besar terhadap perencanaan, penelitian, dan pengembangan serta koordinasi. Bnetuk organisasi proyek umum dipakai dalam industri ruang angkasa dan juga menjadi semakin luas digunakan dalam organisasi-organisasi bisnis, pemerintahan.
Berbagai Tipe Struktur Proyek
Ada beberapa macam bnetuk struktur proyek. Bentuk pertama adalah organisasi proyek individual. Tipe kedua adalah organisasi proyek staf. Variasi ketiga adalah organisasi proyek “Intermix”. Tipe keempat disebut organisasi proyek agregat.
Organisasi Matriks
Bila struktur proyek dilapiskan di atas struktur fungsional, hasilnya adalah sebuah matriks. Kadang-kadang organisasi matriks (matrix organization) dianggap sebagai suatu bentuk organisasi proyek plus organisasi fungsional dan nama-namanya digunakan dengan saling dapat dipertukarkan.
Organisasi matriks sangat terkenal dalam industri ruang angkasa dan organisasi-organisasi yang memerlukan kooedinasi karena banyaknya hubungan-hubungan yang terjadi atau yang memerlukan prestasi teknis tinggi. Bentu organisasi matriks ini akan sangat bermanfaat bila:
1. Kegiatan mempunyai waktu penyelesaian yang terbatas dan skedul waktu harus ditepati.
2. Pengendalian biaya merupakan faktor kritis.
3. Banyak ketrampilan atau keahlian khusus ynag membutuhkan koordinasi bagi penyelesaian proyek.
4. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan banyak yang baru dan belum dikenal para anggota tim proyek.
Organisasi Bentuk Bebas
Tipe organisasi yang berhubungan erat dengan model-model proyek dan matriks adalah struktur organisasi modern bentuk bebas (free-form organization). Kadang-kadang disebut naturalistik atau organik. Ada dua karakteristik umum tipe organisasi ini: pertama, organisasi bentu bebas mengunakan secara ektensif sistem informasi yang dikomputerisasikan. Kedua, organisasi bentuk bebas biasanya beranggotakan dan dikelola oleh para manajer muda dan dinamis yang berani mengambil resiko yang telah diperhitungkan.
Langganan:
Postingan (Atom)